Selasa, 20 Juni 2017

Bimbingan dan Penyluhan Agama

H. Mahmud Sapsal Barugae
Pengertian dan Tujuan Bimbingan dan Penyuluhan Agama Islam
Untuk mengemukakan uraian yang mendetail tentang masalah tersebut, penulis akan membahas secara terpisah dan terperinci mengenai arti Bimbingan dan Penyuluhan agama Islam dan tujuan Bimbingan dan Penyuluhan agama Islam.

1) Pengertian Bimbingan dan Penyuluhan Agama Islam
Istilah bimbingan terjemahan dari guidance dan istilah penyuluhan atau konseling terjemahan dari counseling. Para ahli mempunyai sudut pandang yang berbeda tentang pengertian bimbingan. Jones memberikan pengertian tentang guidance, sebagai berikut :
Guidance is the assistance given to indivudals in making inteligent choices and adjustments in their lives. The ability is not innate it must be developed. The fundamental purpose of guidance is the developed in each individual up to the limit of his capacity, the ability to selve his own problems and to make his own adjustments.

Artinya : bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam hal intelegensi. Tujuan yang pokok tentang bimbingan adalah yang dikembangkan pada setiap individu sampai ke batas dari kapasitasnya, kemampuan pribadi, permasalahan pribadi dan untuk membuat penyesuaian dengan dirinya.
Lain halnya dengan pendapat Hamrin yang mengemukakan bahwa bimbingan adalah “helping john to see through in order that he may see himself through”. (membantu John untuk mengenali dirinya).
Disamping itu Chislholm memberikan pendapatnya sebagai berikut :
Guidance seeks to have each individual become familiar with a wide of information abaout himself, his abilities, his previous development, ini the various of living, and his plans or ambitins for the future. Guidance than various areas of living, and his plans to help him become acquanted with the various problems problems of social, vocational and recretional ajjustment with he faces. Ono the basis of the those two types of information and the assistance of counselors, each pupil is helped to face his problems and makes plans for their solution.

Artinya : bimbingan dapat diberikan untuk menghindari kesulitan-kesulitan ataupun untuk mengatasi persoalan-persoalan atau kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh individu di dalam kehidupannya; ini berarti bahwa bimbingan itu untuk mencegah agar kesulitan dapat teratasi, dan dapat diberikan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang telah menimpa individu, jadi lebih bersifat memberikan koreksi atau penyembuhan daripada sifat pencegahan. Dan di dalam meberikan bimbingan itu dengan maksud supaya individu atau sekumpulan individu itu mencapai kesejahteraan hidupnya (life well fare), dan disinilah letak tujuan dari bimbingan yang sebenarnya.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya, agar mereka dapat mencapai kesejahtraan hidupnya. Adapun istilah penyuluhan atau konseling, oleh Jones mengemukakan sebagai berikut :
Jones mengemukakan pengertian konseling, sebagai berikut:
Counseling is talking over problem with some one. Usually but not always, one of two has facts or experinces or abilities not possesed on the same degree by the other. The prosess of counseling involves a clering up of the problem by dicussion    

Artinya : Menasihati adalah membicarakan bersama mengenai beberapa masalah. Pada umumnya salah satu dari dua kemampuan tidak mempengaruhi dengan yang lain. Proses dari menasihati melibatkan suatu klein dari masalah yang dibicarakan.
Sedangkan Wrenn mengemukakan bahwa penyuluhan adalah :
Counseling is a personal and dyinamic relationship between two people who approach a mutually defined problem with mutual consederation for each other to the end that the younger, or less mature, or more trobled of the two ia aided to a self determined resolutioan of his problem.

Artinya : Menasihati adalah suatu hubungan yang dinamis dan pribadi antara dua orang yang mendekati suatu masalah yang satu sama lain digambarkan dengan consederation yang timbal balik untuk satu sama lain agar supaya yang lebih muda, atau lebih sedikit dewasa, atau lebih trobled dari dua ia yang membantu persis sama benar resolution yang ditentukan dari masalahnya.
Dengan demikian, maka di dalam proses konseling terlihat adanya suatu masalah yang menjadi masalah dari konsek atau klien yang perlu mendapatkan pemecahan. Dan cara pemecahannya adalah sesuai dengan keadaan klien sendiri. Jadi dalam proses konseling ini adanya tujuan tertentu ialah pemecahan suatau persoalan atau masalah yang dihadapi oleh klien. Dan proses konseling pada prinsipnya dijalankan secara individual (between two persons) yaitu antar klien dan konseler (yang menghadapi konsultasi). Pemecahan masalah dalam proses konseling itu dijalankan dengan wawancara atau diskusi antara klien dan konseler, dalam mana wawancara itu dijalankan secara face to face.
Berdasarkan uraian di atas, dapatlah dikemukakan bahwa konseling atau penyuluhan adalah bantuan yang diberikan kepada individu dan pemecahan masalah kehidupannya melalui wawancara, dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Dalam hal ini harus selalu diingat agar individu pada akhirnya dapat memecahkan masalahnya dengan kemampuan. Dengan demikian klien tetap dalam keadaan aktif, memupuk kesanggupannya dalam memecahkan persolan yang mungkin dihadapi dalam kehidupannya.
Bimbingan dan penyuluhan agama Islam, merupakan suatu usaha mengarahkan manusia atau orang lain dengan memberikan penjelasan, dan tuntunan untuk mengerjakan suatu amalan ibadah dalam agama Islam, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw,. Agama adalah perinsip kepercayaan kepada Tuhan dengan turan-aturan  syariat tertentu. Agama  dalam  bahasa Arab,  diartikan “الدِّيْنُ :أَدْيَانٌ الْمِلَّةُ “ Jadi secara etimologi, agama dalam arti ad din berarti syariat atau peraturan lengkap yang bukan wadhi, bukan ciptaan manusia untuk manusia, sedangkan agama dalam arti millah yaitu  suatu  masyarakat  yang  terdiri dari pada orang-orang yang melakukan ibadah-ibadah agamanya.

Syekh Mustafa ar Roziq, yang dikutip Sahilun A.Nasir, mengemukakan bahwa agama dalam arti ad din adalah :
Agama yaitu peraturan-peraturan yang terdiri dari pada kepercayaan-kepercayaan dan pekerjaan-pekerjaan yang bertaut dengan keadaan yang suci artinya yang membedakan mana yang halal dan mana yang terlarang (haram) yang dapat membawa atau mendorong ummat yang menganutnya untuk  menjadi suatu ummat yang mempunyai kesatuan rohani yang kuat.
Keterangan tersebut menunjukkan bahwa sesuatu hal yang dilakukan apabila baik dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama, maka itulah yang dimaksud agama dalam arti ad dien.
Syech Mahmud Syaltout sebagaimana yang dikutip Sahilun A.Nasir, mengatakan bahwa agama dalam arti syariat adalah segala sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah terhadap hambaNYA yang meliputi “hubungannya dengan Tuhan, hubungan antara sesama muslim, hubungan sesama manusia pada umumnya, dan hubungannya dengan alam sekitar”.
Agama berarti wahyu yang ditetapkan Allah swt. untuk dijalankan oleh manusia, yaitu mengenai hubungan manusia dengan Khaliq dan hubungan manusia dengan sesama makhluk.
Selanjutnya oleh TM.Hasbi ash Shiddieqy, mengatakan bahwa agama, adalah:
Suatu kumpulan peraturan yang ditetapkan Allah untuk menarik dan menuntut para ummat yang berakal kuat yang suka tunduk dan patuh kepada kebaikan, supaya mereka memperoleh kebahagiaan dunia, kejayaan dan kesentausaan akhirat . . .
Berdasarkan pengertian tentang agama sebagaimana yang diuraikan di atas, maka dapat dipahami bahwa agama merupakan suatu amanah yang ditetapkan Allah swt, kepada manusia, guna memperoleh kebahagiaan dan kesejahteraan dunia dan akhirat. Justeru itu agama adalah kebutuhan jiwa manusia, yang akan mengatur dan mengendalikan sikap, pandangan hidup, kelakuan dan cara menghadapi tiap-tiap masalah, dengan kata lain agama merupakan gabungan antara aqal dan perasaan, di antara fikir dan athifah.
Agama Islam adalah agama yang diwahyukan oleh Allah swt, kepada nabi-nabi-Nya, sejak Nabi Adam as, hingga Nabi Muhammad saw,.
Bertitik tolak dari keterangan-keterangan di atas, dapat dipahami bahwa makna bimbingan dan penyuluhan agama Islam, adalah upaya memberikan penjelasan dan menuntun dan membiasakan ummat Islam, sehingga dapat mengamalkan ajaran Islam dengan konsekwen, benar, sah, kontinue dan disiplin. Bimbingan dan penyuluhan agama Islam, merupakan suatu usaha mengarahkan manusia atau orang lain dengan memberikan penjelasan dan tuntunan untuk mengerjakan suatu ibadah dalam agama Islam, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw, Agama adalah perinsip kepercayaan kepada Tuhan dengan aturan-aturan syariat tertentu.

2) Tujuan bimbingan dan penyuluhan agama Islam.
Pengetahuan tentang agama dalam arti pemahaman mengenai hubungan manusia dengan Khalidnya serta dengan sesama manusia tujuannya adalah mewujudkan kepribadian yang senantiasa menjabarkan suatu sikap mental dalam kehidupannya yang mempunyai nilai ibadah, baik dalam bertindak, berbicara, maupun dalam berfikir sekalipun, dengan kata lain bahwa tujuan pengetahuan agama adalah mewujudkan manusia yang senantiasa melaksanakan perintah agama dan menjauhi segala larangannya.
Tujuan bimbingan dan penyuluhan Agama antara lain:
1. Membantu orang yang dibimbing supaya memiliki relegius reference (sumber ajaran Agama) dalam pemecahan masalah­masalah kehidupan.
2. Membantu orang yang dibimbing agar dengan kesadarannya dan kemauannya sendiri bersedia mengamalkan ajaran Agama.
3. Membina orang yang dibimbing agar terampil menjalankan agama dengan benar.
4. Membantu orang yang dibimbing agar berbudi pekerti luhur.

Perkembangan pribadi dan penyesuian diri orang yang dibimbing merupakan wujud dari kesehatan mentalnya. Oleh karena itu perkembangan pribadi dan penyesuaian diri orang yang dibimbing; merupakan ukuran keberhasilan program bimbingan yang dilakukan. Dengan demikian upaya yang harus dilakukan pembimbing untuk membantu perkembangan pribadi dan penyesuaian diri orang yang dibimbing, harus sama derajatnya dengan upaya-upaya pengajaran. Untuk masalah-masalah yang menyangkut dengan bimbingan keagamaan, guru pendidikan Agama harus membantu guru bimbingan dan penyuluhan Agama.
Pembimbing dalam memberikan bantuan bimbingan hendaknya diarahkan kepada pemberian bantuan terhadap orang yang dibimbing yang mengalami mengdjustment atau kasus-kasus yang dihadapinya dan terhadap orang yang dibimbing yang mengalami kesulitan belajar terutama dalam pendidikan Agama.
Hakekat bimbingan keagamaan adalah bantuan yang diberikan kepada orang yang dibimbing dengan memperhatikan kemungkinan­-kemungkinan dan kenyataan adanya kesulitan orang yang dibimbing dalam perkembangan mental dan spiritualnya dibidang Agama, sehingga mereka dapat memahami eksistensi dirinya mengerahkan wawasan hidupnya serta bertindak dan bersikap sesuai dengan agamanya. Adapun bentuk-bentuk kesulitan keagamaan yang sering dialami olch orang yang dibimbing yang memerlukan bimbingan khusus adalah:
1. Kesulitan mempelajari Agama, terutama dalam memahami aqidah yang sesungguhnya rasional masalah-masalah hukum yang sesungguhnya sesuia dengan fitrah manusia.
2. Kebiasaan-kebiasaan buruk (Akhlakul Madzumah) yang seringa terdapat di kalangan remaia dewasa ini, seperti kenakalan remaja, pcnyalahgunaan narkotika, kesenjangan social dan lain-lain.
3. Kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan mental pada umumnya.
4. Kesulitan yang berhubungan dengan penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan individu dan bermasyarakat.
5. Kesulitan vang berhubungan dengan perkembangan emosi orang yang dibimbing yang mempengaruhi dirinya dan kemantapan belajar.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa tujuan bimbingan dan penyuluhan agama Islam pada hakikatnya identik dengan tujuan hidup manusia sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah swt, dalam al Quran surat ad Dzariat ayat 56, yang berbunyi:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Terjemahnya :
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya menyembahKU.
Bimbingan keagamaan berfungsi untuk
l.  Membantu orang yang dibimbing untuk memilih atau mengembangkan program pendidikan Agama menurut cita-cita dan kepribadiannya (fungsi penyuluhan).
2. Membantu orang yang dibimbing dalam menyesuaikan pendidikan Agama menurut minat, kemampuan dan kebutuhan (fungsi penyuluhan)
3. Membantu orang yang dibimbing untuk mencegah timbulnya gejala-gejala kemerosotan moral dan perbuatan tercela (fungsi
    Preventif)
4. Membantu orang yang  dibimhing yang memiliki minat keagamaan dalam mengembangkan kemampuannya, menyerap dan mengamalkan ajaran agama dalam hidupnya (fungsi pengembangan)

Jadi jelas bahwa tujuan bimbingan dan penyuluhan agama Islam adalah untuk menyembah kepada Allah swt, dalam arti luas yaitu senantiasa berbuat baik kebaikan untuk diri dan keluarga maupun kepada orang lain, bahkan kepada agama. Sehingga semua tindakan dan perbuatan, serta ucapan orang-orang yang mempunyai atau memiliki pengetahuan agama, senantiasa bernilai ibadah atau sesuai dengan tuntunan agama.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendidikan Ekstrakurikuler

Pendidikan Ekstrakurikuler a. Pengertian pendidikan ekstrakurikuler Pendidikan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan d...