H. MAHMUD SAPSAL BAARUGAE
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi
dan Sampel Penelitian
Populasi
berarti obyek penelitian mencakup semua elemen yang terdapat dalam wilayah
penelitian atau meliputi “semua individu yang menjadi sumber pengambilan
sampel”
Sehubungan
dengan hal tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat
Islam yang berdomisili di Kabupaten Pinrang 287.931 orang yang tersebar pada 12
wilayah kecamatan dalam Kabupaten Pinrang. Populasi penyuluh di
Lingkungan Departemen Agama Kabupaten Pinrang adalah 128 Orang
yang tersebar dalam 12 wilayah
kecamatan.
Sampel adalah “proses pemilihan individu, sehingga
merupakan perwakilan kelompok yang lebih besar”
Penetapan sampel
masyarakat Islam Kabupaten Pinrang dilakukan dengan menggunakan teknik Random
sampling, yaitu mengadakan pengacakan terhadap populasi penelitian. Untuk
itu, pengambilan sampel dilakukan dengan terlebih dahulu membedakan wilayah
Kabupaten Pinrang menjadi 3 berdasarkan pusat pengembangan wilayah, yaitu
wilayah utara diwakili Kecamatan Duampanua, wilayah tengah diwakili Kecamatan
Watang Sawitto, dan wilayah selatan diwakili Kecamatan Mattirobulu. Setiap
pusat pengembangan wilayah masing-masing diwakili 40 orang. Jumlah sample
masyarakat Islam adalah 120 orang. Dan 12 orang sample penyuluh agama
Kantor Departemen Agama . Penetapan sampel tersebut dilakukan dengan teknik Random
sampling, yang diharapkan dapat memberikan data akurat tentang peranan
bimbingan penyuluhan agama Islam Departemen Agama dalam mewujudkan kesadaran
beragama masyarakat di Kabupaten Pinrang. Sumanto, mengatakan bahwa “random
sampling digunakan untuk memilih sample dengan pertimbangan memperoleh data
sebanyak mungkin”[3] Untuk
lebih jelasnya, peneliti uraikan dalam tabel 1.
Tabel 1. Populasi dan Sampel
Penelitian
No.
|
Unsur
|
Populasi
|
Sampel
|
1.
|
Masyarakat Islam
|
287.931 orang
|
120 orang
|
2.
|
Penyuluh Depag
|
128 orang
|
12 orang
|
Sumber Data : Hasil Olahan Data
primer, 2005
B. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan, peneliti telah
melaksanakan berbagai metode, sebagai berikut :
1. Wawancara,
yaitu peneliti mewawancarai Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Pinrang,
dan penyuluh agama Islam Kabupaten Pinrang, untuk mendapatkan data tentang
gambaran umum pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan Departemen Agama Kabupaten
Pinrang. Serta mewawancarai 5 orang pejabat Departemen Agama Kabupaten Pinrang
untuk memperoleh data tambahan mengenai pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan
agama Departemen Agama Kabupaten Pinrang.
2. Observasi, yaitu mengamati secara langsung di
lapangan, tentang pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan agama Islam dan
efektivitasnya terhadap kesadaran beragama masyarakat di Kabupaten Pinrang.
3. Angket,
dalam hal ini peneliti membagikan daftar kuesioner kepada
120 orang masyarakat Islam Kabupaten Pinrang sebagai responden, untuk
memperoleh gambaran tentang peranan bimbingan dan penyuluhan agama Islam
terhadap kesadaran beragama masyarakat Kabupaten Pinrang.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh
dari lokasi penelitian dalam bentuk dokumentasi dan angket.
b. Data Kualitatif, yaitu data yang diperoleh
dalam bentuk informasi baik secara lisan maupun secara tertulis, yaitu hasil
wawancara dan observasi.
2. Sumber Data
a. Data Primer, yaitu data yang
diperoleh secara langsung melalui pengamatan terhadap obyek di lokasi
penelitian, baik melalui wawancara dengan beberapa informan, melalui kuesioner
yang dibagikan kepada 120 orang masyarakat Islam Kabupaten Pinrang.
b. Data Sekunder dan dokumenter,
yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian kepustakaan atau membaca
buku-buku dan majalah yang erat hubungannya dengan masalah yang dibahas dalam
penelitian ini.
D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Dalam mengolah data yang berhasil dikumpulkan, penulis
menggunakan cara kualitatif dan kuantitatif kemudian dianalisa.
Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil kuesioner
dianalisis dengan bantuan tabel frekuensi dan rata-rata. Argumentasi yang
diberikan dari kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Pinrang dan pejabat
lainnya dianalisis dengan menata secara sistematis untuk meningkatkan pemahaman terhadap makna data dan menyajikannya sebagai temuan
dalam penelitian ini. Untuk itu, ditempuh prosedur : mereduksi data; menyajikan
data; dan menarik kesimpulan. Rangkaian kegiatan ini dilakukan secara simultan
dan terus menerus sampai penelitian rampung.
Mereduksi
data merupakan proses pemilihan, penyederhanaan, pengabsahan dan abstraksi data
dari fieldnote. Proses ini berlangsung terus selama pelaksanaan riset. Pada
saat pengumpulan data berlangsung, reduksi data dilakukan dengan membuat
singkatan, coding, memusatkan tema, menentukan batas-batas permasalahan dan
menulis memo. Untuk menghasilkan organisasi data yang runtut, penyajian data
dilakukan secara sistematis dalam matriks data, sehingga tampak merupakan alur
yang saling terkait antara satu dengan yang lain.
Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil kuesioner
dianalisis dengan bantuan Tabel frekuensi dan rata-rata. Hasil wawancara
dianalisis dengan menata secara sistematis untuk meningkatkan pemahaman
terhadap makna data dan menyajikannya sebagai temuan dalam penelitian ini.
Untuk melakukan kegiatan ini, ditempuh prosedur : (1) menyajikan data; dan (2)
menarik kesimpulan. Rangkaian kegiatan ini dilakukan secara simultan dan terus
menerus sampai penelitian rampung.
Untuk
menghasilkan organisasi data yang akurat, guna memudahkan peneliti menafsirkan
data dan menarik kesimpulan, penyajian data dilakukan secara sistematis dalam
matriks, sehingga merupakan alur yang saling terkait antara satu dengan yang
lain.
Sedangkan untuk
mengetahui kategorisasi tingkat kesadaran beragama dan tingkat efektivitas
bimbingan dan penyuluhan agama Islam dalam mewujudkan kesadaran beragama
masyarakat di Kabupaten Pinrang, peneliti menggunakan pedoman sebagai berikut :
Sangat Rendah = 0 - 20,
Rendah = 21 – 40,
Sedang = 41 – 60,
Tinggi = 61 – 80,
Sangat Tinggi = 81 – 100
Tidak ada komentar:
Posting Komentar