H. Mahmud Sapsal Barugae
Peningkatan kemampuan profesional GPAI menuntut
adanya wadah untuk komunikasi, informasi, diskusi dan koordinasi sesama GPAI
tersebut.
Musyawarah guru mata pelajaran pendidikan agama
Islam disingkat MGMP PAI, adalah “wadah kegiatan profesional untuk
membina hubungan kerjasama secara
koordinatif dan fungsional antara sesama guru mata pelajaran”
MGMP PAI bertujuan untuk menjadi forum konsultasi
antara sesama guru, meningkatkan kebersamaan dan tanggung jawab serta
meningkatkan kegairahan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam
mempersiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi program kegiatan belajar.
Kegiatan MGMP PAI merupakan kegiatan profesional
dalam bidang “kurikulum, persiapan mengajar, metodologi yang efektif dan
efisien, pembahasan tentang alat dan media pembelajaran, evaluasi belajar dan
sebagainya”
Hal-hal lain yang dibahas dalam kegiatan MGMP PAI
tersebut adalah pembahasan tentang pembuatan lembaran kegiatan siswa,
permasalahan yang ditemui dalam proses belajar mengajar dan jalan keluarnya
serta bimbingan dan penyuluhan serta lainnya.
Dengan demikian, Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) merupakan suatu wadah untuk memperluas wawasan kependidikan dan keguruan
bagi seorang tenaga pengajar atau GPAI, sehingga dapat memberdayakan diri dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar pendidikan agama Islam.
Kartono, menyatakan bahwa perbuatan mendidik
harus dilakukan dengan hati-hati, direncanakan secara teliti, dan dipersiapkan
sebaik mungkin, demi pencapaian tujuan pendidikan dan proses sivilisasi. Sebab
itulah, maka perbuatan mendidik, kejadian dididik, dan kepekaan untuk dididik
itu merupakan aktivitas kreatif, karena semua tingkah laku tersebut dilakukan
oleh pendidik yang memiliki :
I’tikad luhur dan intensi/maksud etis untuk membangun
secara kreatif kepribadian anak;
Menyangkut anak didik dengan segenap bakat dan potensi perkembangannya yang
ingin mempribadi, dan tengah belajar mandiri untuk mencapai taraf kedewasaan;
Juga mengait macam-macam sarana pendidikan yang relevan dengan situasi.
Ngalim Purwanto, menyatakan bahwa “…kecuali
mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang mata pelajaran yang sudah menjadi
tugasnya, akan lebih baik lagi jika seorang guru juga mengetahui tentang segala
sesuatu yang ada hubungannya dengan tugasnya”.
Efektivitas Musyawarah Guru Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam, adalah memberdayakan setiap guru sehingga mampu
melaksanakan tugas dengan baik, mempunyai perhatian intelektual yang luas dan
yang tidak kunjung padam, melihat lebih banyak, memikir lebih banyak, mengerti
lebih banyak lagi dibanding orang-orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar