Selasa, 04 Juli 2017

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar

 






Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar

H. Mahmud Sapsal Barugae

Prestasi belajar siswa atau hasil belajar yang diperoleh siswa dalam kurun waktu tertentu, dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam diri anak itu sendiri maupun dari luar atau faktor lingkungan anak/siswa.
Untuk membahas lebih jauh tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar anak/siswa, peneliti menguraikan secara terpisah 2 faktor, yaitu faktor ekstern, dan faktor interen.

1. Faktor Ekstern
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dapat dibagi atas 3 (tiga) bagian yaitu: Faktor keluarga, faktor sekolah dan masyarakat, kesemua faktor tersebut satu sama lainnya saling terkait dan saling menunjang satu dengan yang lainnya, berikut ini akan diuraikan satu persatu :

a) Faktor Keluarga
Dalam proses belajar mengajar sebagai langkah untuk mencapai prestasi belajar yang baik dan berkualitas, peranan keluarga teramat dominan terhadap perkembangan belajar tersebut, sebab seorang anak akan senantiasa berkomunikasi dengan keluarganya dan segala kebutuhan yang bersangkutan dengan kemajuan pendidikan anak terkait erat dengan kondisi anak tersebut, baik berupa kondisi pendidikan orangtua, metode atau cara mendidiknya, hubungan inter dan antar keluarga, maupun kondisi ekonomi keluarga tersebut juga sangat berpengaruh.
Seperti yang dikemukakan oleh  Slameto tentang pengertian keluarga sebagai berikut:
Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama, keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan dalam keluarga, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.
Sehingga dapat dipahami bahwa keluarga punya peranan dan fungsi yang cukup menentukan dalam hal ini banyak ditentukan oleh orang tua.
Bimbingan dan arahan orang tua terkadang terlalu menekan, disiplin yang terlalu, ini sering menjadi sebab terjadinya kegoncangan jiwa pada anak. Hal ini juga karena sang anak merasa bahwa mereka membutuhkan perhatian dan paling tidak, dalam menentukan sikap anak itu sendiri.
Jika disimak lebih jauh akan ditemukan bahwa tingkat kesulitan belajar yang dialami  oleh anak/siswa karena pengaruh keluarga nampaknya berkaitan erat dengan taraf pendidikan orang tua, pendidikan orang tua sangat menentukan minat belajar anak-anaknya, orang tua yang tidak mengetahui cara belajar yang baik karena pendidikan yang kurang tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan/mengakibatkan kesulitan belajar dan hubungannya dengan minat belajar  itu sendiri.
b) Faktor Sekolah
Sekolah merupakan rumah kedua selain rumah tempatnya bernaung, karena di sekolah dapat membina suasana seakan-akan berada dalam satu keluarga, di sekolah pun mereka akan dapat saling menambah atau saling mengisi kekurangan dengan saling menukar pengetahuan antar sesama  atau antara guru dengan  serta unsur yang terkait di dalamnya.
Mengenai pengaruh sekolah dan perkembangan prestasi belajar anak/siswa yang menyangkut metode belajar, hubungan antara guru dengan siswa, kedisiplinan, kondisi pelajaran maupun kondisi antara  siswa dengan lingkungan sekitarnya, begitu pula halnya dengan gedung juga teramat berpengaruh terhadap adanya minat belajar anak guna mencapai prestasi belajar yang diinginkan, serta situasi lingkungan sekolah dimana terhindar dari kebisingan seperti pasar, terminal dan lain sebagainya.
Syarat-syarat yang dapat menimbulkan kenyamanan dalam belajar mengenai letak sekolah yang baik yakni:
Letak sekolah dan tempat belajar misalnya harus memenuhi syarat seperti di tempat yang tidak terlalu dekat dengan kebisingan atau jalan ramai, lalu bangunan itu harus memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam ilmu kesehatan sekolah.
Dari pernyataan tersebut, maka untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan tenang pada suatu tempat belajar atau lingkungan pendidikan, harus bebas dari kebisingan atau gangguan pendengaran, berupa suara atau bunyi yang terlalu nyaring, disamping keadaan tempat belajar yang dialami oleh peserta didik di sekolah tersebut juga tidak terlepas dari pengaruh cahaya dan lain sebagainya.
Menyadari akan besarnya kontribusi dan pengaruh lingkungan sekolah terhadap perkembangan anak didik oleh karena itu diharapkan kepada pengelola lembaga pendidikan sekolah agar senantiasa menyadari akan fungsi dan kedudukannya sebagai salah satu faktor determinan dalam pendidikan.

c) Faktor Masyarakat
Manusia sebagai makhluk sosial tentunya saling membutuhkan antara sesamanya dan bahkan terhadap alam sekitar karena tak seorang pun bisa hidup sendiri tanpa ada bantuan unsur lainnya, bahkan hidup dan kehidupannya harus senantiasa berkomunikasi dan berusaha untuk saling memberi dan menerima.
Mengenai pengaruh masyarakat terhadap prestasi belajar siswa  dapat kita lihat pada kenyataan sehari-hari dimana seorang anak banyak dipengaruhi oleh sejumlah kegiatan yang dilakukannya dalam hidup bermasyarakat baik berupa kegiatan sosial, keagamaan dan lain sebagainya.
Dalam pergaulan anak banyak dipengaruhi oleh pergaulan anak dengan teman bergaulnya, jadi pergaulan anak ada saling pengaruh mempengaruhi terhadap yang satu dengan yang lainnya, seperti yang dikemukakan oleh Al Ghazali menyatakan bahwa “. . . dan dilarang pula bergaul dengan temannya yang biasanya mengucapkan perkataan-perkataan jahat tersebut sebab kata jahat itu akan menular dari teman-temannya yang jahat”.
Sehingga dapat dipahami bahwa pergaulan sangat besar pengaruhnya terhadap tingkah laku anak, apabila seorang anak bergaul dengan anak yang nakal akan berpengaruh pada teman bergaulnya dan ini tentu berpengaruh terhadap prestasi dan minat belajar anak itu sendiri.
Hal lain yang juga berpengaruh terhadap perkembangan atau peningkatan prestasi belajar anak yakni kemajuan teknologi terutama media televisi yang merupakan sarana penambah pengetahuan    sekaligus sarana hiburan, hal ini juga dapat mempengaruhi minat  belajar.
2. Faktor Intern
Faktor intern jauh lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Faktor perkembangan anak jauh lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar anak dibandingkan dengan faktor ekstern. Adapun faktor intern yang dapat mempengaruhi minat belajar terdiri atas 2 yakni “faktor fisiologis, faktor psikologis”.
Untuk menguraikan lebih jauh tentang hal tersebut, peneliti membahas secara terpisah dan terperinci mengenai faktor fisiologis dan faktor psikologis tersebut.

a) Faktor fisiologis
Seorang anak, kadang kala prestasi belajarnya mundur sebagai akibat dari minat belajarnya yang terhambat dan berkurang, disebabkan karena keadaan jasmaninya yang kurang sempurna, misalnya seorang anak yang mengalami cacat tubuh, mereka merasa bahwa tidak ada lagi gunanya ia belajar karena pada akahirnya tetap sulit untuk bersaing mendapatkan pekerjaan disbanding dengan orang yang memilki keadaan jasmani yang sempurna, ditambah lagi adanya perasaan rendah diri dan hilangnya kepercayaan diri yang senantiasa mengusik kehidupannya, belum lagi adanya ejekan dari orang-orang yang ada di sekitarnya, dengan minat belajar mereka yang mungkin berkurang, akan menyebabkan prestasi belajarnya pula rendah.
Disamping cacat tubuh sebagai salah satu faktor yang dapat menghambat proses pengembangan minat belajar, juga termasuk kondisi kesehatan, seorang anak yang terganggu kesehatannya hal itu dapat mengganggu minat belajarnnya sekaligus mengganggu prestasi belajarnya..
Keadaan jasmani yang segar, tegar dan bugar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar, keadaan jasmani yang lelah lain pengaruhnya terhadap prestasi belajar anak/siswa.
Sehubungan dengan hal tersebut, ada dua hal yang perlu dikemukakan yakni:
1. Nutrisi harus cukup karena kekurangan kadar makanan ini akan mengakibatkan kurangnya kekuatan dan ketahanan jasmani, yang pengaruhnya dapat berupa kelesuan, lekas mengantuk, lekas lelah dan lain sebagainya.
2. Beberapa penyakit yang keras dan kronis sangat mengganggu belajar itu. Penyakit-penyakit seperti pilek, sakit gigi, batuk dan yang sejenis dengan itu biasanya diabaikan karena dipandang tidak cukup serius untuk mendapatkan perhatian dan pengobatan akan tetapi semacam ini sangat mengganggu aktivitas belajar itu.

Jadi pada dasarnya faktor jasmani harus dalam keadaan yang sehat, agar minat belajar guna mencapai prestasi belajar dapat senantiasa dapat terus terbina, oleh sebab itu kesehatan dan kesegaran jasmani anak secara umum perlu diperhatikan secara dini karena kesehatan yang terganggu menyebabkan minat belajar akan terganggu pula.
b) Faktor psikologis
Secara psikologis ada beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya hambatan terhadap minat belajar yang dengan sendirinya tidak dapat tercapai prestasi belajar yang diharapkan, yaitu intelegensi, motivasi, dan kesiapan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian  berikut:
Faktor intelegensi merupakan faktor yang sangat menentukan laju perkembangan minat belajar karena meskipun akan dipaksakan untuk belajar sesuatu tetapi sudah barang tentu jika anak itu tergolong idiot maka harapan untuk menimbulkan minat belajar boleh dikatakan hampir sia-sia saja, mengenai faktor motivasi dan kesiapan itu masih dapat diarahkan.
Untuk mencegah terjadinya gangguan dalam proses pengembangan minat belajar agar mencapai prestasi belajar yang diharapkan, maka dibutuhkan adanya kesiapan baik anak atau siswa itu sendiri maupun untuk pendidik selaku pengarah minat belajar dalam usaha mencapai prestasi belajar yang diharapkan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendidikan Ekstrakurikuler

Pendidikan Ekstrakurikuler a. Pengertian pendidikan ekstrakurikuler Pendidikan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan d...